Jumat, 12 Agustus 2011

Taman Laut Pulau Tikus


Taman Laut Pulau Tikus

Pulau tikus terletak di sebelah barat Kota Bengkulu dengan jarak sekitar 10 KM dari pusat kota. Pulau Tikus dikelilingi karang dan kaya dengan sumber daya hayati yang sudah ditetapkan sebagai hutan wisata dengan SK Menhut No. 602/Kpts-II/1991.
Potensi fauna yang ada berupa ekosistem karang dan biota laut. Kondisi laut berpasir putih pada malam hari menjadi habitat penyu sisik dan penyu hijau yang naik ke darat untuk bertelur. Di kawasan lautnya terdapat lokasi-lokasi aman untuk kegiatan penyelaman dasar laut, dengan airnya yang jernih serta batu karangnya yang indah merupakan pilihan tempat wisata bahari yang menarik.



IMAGE GALLERY



AGENDA
24 Desember 2009 - 30 Desember 2009
Bazar Akhir Tahun Ocarina
28 Desember 2009 - 31 Desember 2009
Festival Denpasar
29 Desember 2009 - 31 Desember 2009
Festival Sumpit Tradisional 2009
29 Desember 2009 - 30 Desember 2009
Khol Ceremony in Mount Kawi
29 Desember 2009 - 31 Desember 2009
Festival Gong Tugu Muda Semarang
30 Desember 2009 - 31 Desember 2009
Melepas Matahari 2009
05 Januari 2010 - 06 Januari 2010
Pementasan Drama “Sam Pek Eng Tay”








ENSIKLOPEDI MELAYU
Beranda » Ensiklopedi Melayu » M » Monumen Thomas Parr
Monumen Thomas Parr


Monumen Thomas Parr merupakan salah satu peninggalan era kolonialisme Inggris di Propinsi Bengkulu, tepatnya beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kota Bengkulu. Letaknya berdekatan dengan Benteng Marlborough, hanya berjarak sekitar 170 m di sebelah tenggara. Monumen berbentuk tugu dengan luas 70 meter persegi dan tinggi 13,5 meter ini dibangun oleh pemerintah Inggris pada tahun 1808 untuk memperingati Residen Thomas Parr yang tewas dibunuh oleh rakyat Bengkulu (http://www.bengkulukota.go.id).

Terletak di sebelah tenggara dan berjarak 170 m dari Benteng Marlborough. Keletakan geografis tugu ini adalah 03o47`19,16" LS dan 102o15`04,1" BT. Tugu ini berdenah segi 8 dan mempunyai tiang-tiang bergaya corintian. Pintu masuk pada tugu ini terdapat di bagian depan dan sisi kanan dan kiri. Bentuk dari pintu masuk ini lengkung sempurna dan tidak mempunyai daun pintu. Pada salah satu dinding di ruang dalam tugu terdapat sebuah prasasti, tapi pada saat ini sudah tidak dapat dibaca lagi. Bagian atas tugu mempunyai atap yang berbentuk kubah. Berdasarkan lukisan Joseph C Stadler dalam buku Prints of Sotut East Asia in The India Office Library terlihat di lokasi tugu ini terdapat Gedung Pemerintahan dan Gedung Dewan EIC. Pada saat ini sisa-sisa kedua bangunan tersebut sudah tidak dapat ditemukan lagi karena lokasi tersebut sudah merupakan kawasan pertokoan dan pusat pemerintahan Dati I Bengkulu (http://simpanglimo.multiply.com).

Thomas Parr (1805—1807) adalah penguasa Inggris ke empat puluh sembilan yang terkenal sangat keji dan kejam. Dia diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menggantikan Deputy Governor Walter Ewer (1800—1805). Semasa memerintah, Thomas Parr menerapkan sistem tanam paksa untuk membuka perkebunan kopi di Bengkulu. Sudah tidak dapat dihitung lagi berapa banyak korban jiwa yang melayang selama masa tanam paksa tersebut (http://wisatamelayu.com/id).

Sampai suatu ketika, kebencian rakyat Bengkulu sudah tidak dapat dibendung lagi. Pada sebuah malam, tepatnya pada tanggal 23 Desember 1807, rakyat Bengkulu beramai-ramai menyerbu Mount Felix, rumah peristirahatan Thomas Parr (sekarang Rumah Dinas Gubernur atau Gedung Daerah), tentu dengan maksud ingin menghabisi sang Residen. Pada malam yang naas itu, sang Residen yang lalim tersebut akhirnya terbunuh dengan cara yang mengenaskan. Kepalanya dipenggal dan diarak keliling kota oleh rakyat Bengkulu (http://wisatamelayu.com/id).

Atas peristiwa tersebut, Pemerintah Inggris tidak ambil diam. Sebagai pembalasan, tentara Inggris bertindak keji dan membabi buta, menghancurkan dusun-dusun dan membunuh setiap penduduk yang dijumpainya. Bukan hanya itu, hewan ternak pun tidak luput dari amukan tentara Inggris yang kehilangan kendali.

Keistimewaan Monumen Thomas Parr dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik bangunannya dan aspek sejarahnya. Dilihat dari aspek fisiknya, keistimewaan Monumen Thomas Parr dapat dilihat dari keunikan arsitekturnya. Monumen berbentuk tugu ini berdenah segi 8 dan mempunyai tiang-tiang bergaya corinthian (berbentuk bulat seperti balok kayu yang mengandung makna agar bangunan terlihat kokoh dan berwibawa). Pintu masuknya terdapat di bagian depan dan sisi kanan dan kiri, berbentuk lengkung sempurna dan tidak mempunyai daun pintu. Pada salah satu dinding di ruang dalam tugu terdapat sebuah prasasti, tapi pada saat ini sudah tidak dapat dibaca lagi karena sudah rusak. Bagian atas tugu mempunyai atap yang berbentuk kubah (http://simpanglimo.multiply.com/).

Adapun nilai sejarah yang melekat pada monumen ini adalah mengingatkan masyarakat Indonesia pada besarnya kontribusi rakyat Bengkulu dalam mengusir penjajah Inggris dari Nusantara. Monumen yang oleh rakyat Bengkulu disebut dengan Kuburan Bulek ini merupakan simbol perjuangan dan persatuan dalam mempertahankan hak dan kemerdekaaan tanah leluhurnya dari penindasan kolonial Inggris.
READ MORE - Taman Laut Pulau Tikus

Pantai Jakat

Merupakan pantai dengan kelandaian 0 – 1,5 meter saat pasang surut dan naik. Terletak 1 km dari pusat kota. Di pantai ini terdapat aktivitas nelayan tradisional yang berdomisili di sekitar kawasan pantai. Atraksi wisata yang tersedia berupa kegiatan penangkapan ikan di laut. Pantai ini biasanya selalu ramai dikunjungi masyarakat setiap minggu sore. sekarang dalam pengembangan kearah yang lebih komersil, demi memenuhi tuntutan para pengunjung akan mengunjungi pantai jakat tersebut.
Dengan bermodal Visit Bengkulu years 2010 ini segenap elemen masyarakat Bengkulu akan mencanangkan kebersihan pantai, dan menjaga ekosistem alam panta yg sudah terbentuk dan terlihat natural dan alami.
READ MORE - Pantai Jakat

Pantai Panjang Putri Gading Cempaka


Pantai Panjang Putri Gading Cempaka

Merupakan pantai yang membentang sepanjang 7 km dengan potensi pasir putih dan di sepanjang pantai ditumbuhi oleh pohon cemara laut. Pantai ini terletak kurang lebih 2 km dari pusat kota. Berbagai aktivitas wisata atau rekreasi pantai yang dapat dilakukan antara lain seperti olah raga air dan pantai, panorama laut, sunset, rekreasi. Fasilitas umum antara lain : jogging track, hotel, restoran, cafe, kios cinderamata, pub, diskotik.
READ MORE - Pantai Panjang Putri Gading Cempaka

Danau Dendam Tak Sudah, Surga Flora dan Fauna


Nama danau ini memang terasa aneh, menyeramkan dan belum seakrab danau-danau besar, seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat dan Danau Ranau di Lampung.
Namun pesona Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Bengkulu ini tidak kalah indah dan eksotik. Memang, saat ini belum banyak wisatawan yang mengenal danau yang hanya berjarak sekitar enam kilometer dari pusat Kota Bengkulu itu.
Menilik dari namanya saja, Danau Dendam Tak Sudah sudah menyiratkan sebuah kisah tragis dibaliknya. Memang, nama danau ini dipercayai terkait dengan legenda sepasang muda-mudi. Mereka mengikat janji sehidup semati, tetapi kisah asmara mereka tak kesampaian, karena orangtua sang gadis tidak merestui. Dia dijodohkan dengan laki-laki lain, padahal benih-benih cinta di hati kedua remaja ini tidak bisa dipisahkan lagi.
Lalu kedua anak muda yang dimabuk asmara itu bunuh diri ke dalam danau. Konon sejak itu di dalam danau terdapat dua ekor lintah besar, yang merupakan jelmaan sepasang kekasih tersebut.
Pada cerita versi lain, danau ini sengaja dibuat untuk mencegah terjadinya intrusi air laut. Kawasan danau ini memang berjarak kurang lebih dua kilometer dari bibir pantai dan dipergunakan untuk mencegah mengalirnya air laut ke darat.
Di masa Belanda, danau ini kemudian dibuat dam, agar lebih tertata dan tidak mudah meluap serta memudahkan pembuatan jalan. Bukti-bukti dam itu bisa terlihat hingga kini. Namun setelah merdeka, pembangunan dam terbengkalai. Dam yang tak selesai itu menginspirasikan warga setempat untuk menamainya menjadi Dam Tak Sudah dan kata "Den" di depan kata "Dam" hanyalah merupakan "kerancuan" yang sengaja ditimbulkan untuk menggelitik rasa ingin tahu.
Danau seluas 37,50 hektare itu memiliki keunikan yang tidak dimiliki danau lainnya. Di bawah Danau Dendam Tak Sudah, konon terdapat gunung berapi.
Danau ini juga memiliki berbagai flora unik, yakni anggrek Pensil (vanda hookeriana), yang diyakini hanya tumbuh di kawasan ini. Flora unik yang lain adalah anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, ambacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis dan sikeduduk.
Panorama di kawasan danau juga sangat indah. Sejauh mata memadang, pengunjung akan dimanja lanskap Bukit Barisan yang membiru dan terlihat sayup-sayup di kejauhan.
Di seputar danau kini menjadi kawasan cagar alam karena menjadi plasma nuftah bagi anggrek pensil. Juga ditemukan berbagai fauna seperti kera ekor panjang, lutung, burung kutilang, babi hutan, ular Phyton, siamang, siput dan berbagai jenis ikan termasuk ikan langka seperti Kebakung dan Palau.
Kalau dilihat danaunya saja, mungkin tempat ini masih kalah dibanding Danau Toba atau Danau Singkarak, tapi bila dilihat potensi flora dan fauna di seputar kawasan danau, rasanya tidak ada yang menyamai. Untuk menemui berbagai flora dan fauna di seputar kawasan danau, pengunjung harus menjelajah kawasan Cagar Alam Dusun Besar seluas 577 Ha. Hanya saja akibat perambahan, tidak seluruh flora dan fauna bisa ditemukan dalam sekali jelajah. Berdasarkan hasil foto satelit citra Landsat tahun 1998, kawasan yang masih berhutan tinggal 52 hektare.
Perambahan cagar alam telah mencapai 70% dari luas kawasan, terutama di sepanjang kiri jalan air Sebakul-Desa Nakau. Perambahan ini telah mengancam kondisi fisik kawasan serta sejumlah flora dan fauna yang kini mulai sulit ditemui.
Beruntung, anggrek pensil yang merupakan flora unggulan Danau Dendam Tak Sudah, hingga kini masih bisa dinikmati pengunjung. Anggrek dengan bunga putih dipadu warna ungu dan bintik-bintik hitam, selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke danau itu.
Lutung dan kera ekor panjang pun terkadang masih bisa terlihat bergelantungan di pohon-pohon. Namun fauna lain, kini mulai jarang ditemui.
Kini danau tersebut juga berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area). Kawasan ini merupakan penyuplai sebagian besar air untuk petani di kota Bengkulu serta penyimpan cadangan air tanah.
Cagar Alam Dusun Besar tempat danau ini berada memiliki topografi wilayah antara nol sampai delapan 8%. Ketinggian kawasan ini dari permukaan laut kurang lebih 15 meter. Bentukan lahan dari batuan yang menyusun kawasan terdiri dari batuan neogin (Pliosin dan Miosin).
Di kawasan danau, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan alam berupa permukaan danau yang terlihat kemerahan ditimpa sang surya menjelang beranjak keperaduannya. Atraksi matahari terbit disertai udara pagi yang bersih serta semburat warna merah di permukaan danau menjelang malam sangat ideal bila diabadikan dari lensa kamera.
Keasrian danau serta lingkungan cagar alam yang luas merupakan potensi bagi wisatawan minat khusus untuk melakukan pendidikan dan penelitian. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa berperahu dan menggunakan rakit ke seluruh penjuru danau, dan memancing.
Beberapa warga di seputar danau menyediakan pondok-pondok yang menawarkan berbagai jenis makanan seperti jagung bakar dan kelapa muda. Beberapa makanan khas Bengkulu seperti perut punai, lempuk dan kue tat juga bisa dibeli di sekitar lokasi.
READ MORE - Danau Dendam Tak Sudah, Surga Flora dan Fauna

Gubernur Bengkulu

 Kabupaten/Kota Ibu kota

1 Kabupaten Bengkulu Selatan Kota Manna
2 Kabupaten Bengkulu Tengah Karang Tinggi
3 Kabupaten Bengkulu Utara Arga Makmur
4 Kabupaten Benteng Benteng
5 Kabupaten Kaur Bintuhan - Kaur Selatan
6 Kabupaten Kepahiang Kepahiang
7 Kabupaten Lebong Muara Aman
8 Kabupaten Mukomuko Mukomuko
9 Kabupaten Rejang Lebong Curup
10 Kabupaten Seluma Tais
11 Kota Bengkulu -

[sunting]
Daftar gubernurNo. Foto Nama Dari Sampai Keterangan
1. Ali Amin 1968 1974
2. Abdul Chalik 1974 1979
3. Suprapto 1979 1989
4. H. A. Razie Yahya 1989 1994
5. Adjis Ahmad 1994 1999
6. Hasan Zein 1999 29 November 2005
7. Agusrin Maryono Najamuddin 29 November 2005 sekarang
READ MORE - Gubernur Bengkulu